Ilmu Komunikasi UNISA Kerjasama Dengan LSPR Jakarta
Adakan Kuliah Umum
Yogyakarta, Selasa 21 November 2017 – Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas a�?Aisyiyah (UNISA)
Yogyakarta menyelenggarakan kuliah umum bidang kehumasan dengan mengangkat tema a�?Effective
Communication In Facing The Millenials: Digital Public Relations Perspectivea�?, bertempat di Ruang B.209, Kampus
Terpadu Universitas a�?Aisyiyah Yogyakarta. Kuliah umum kehumasan, yang dimoderatori oleh dosen Prodi Ilmu
Komunikasi UNISA Yogyakarta Raditia Yudistira Sujanto, M.A., tersebut menghadirkan narasumber dari London
School Of Public Relations (LSPR) Jakarta, Rizka Septiana, S.Sos., M.Si., IAPR sebagai Deputy Head of Media
Relations, Corporate Reputation Department LSPR Jakarta. Rizka Septiana juga merupakan Executive Board of
ASEAN Public Relations Network (APRN).
Hadir sebagai perwakilan dari pimpinan UNISA, yang membuka acara
dengan sambutan, yaitu Dekan Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial, dan Humaniora (FEISHum) Dr. Tri Hastuti Nur
Rochimah, M.Si yang juga merupakan Dosen Ilmu Komunikasi sekaligus Sekretaris Pimpinan Pusat a�?Aisyiyah. Di
akhir acara, semua peserta berjumlah 140 mahasiswa dan dosen berkumpul untuk meneriakkan a�?Hari Ini, Esok,
dan Selamanya… Indonesia Bicara Baik!a�?, sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye nasional yang diinisiasi
oleh PERHUMAS Indonesia #IndonesiaBicaraBaik.
Berhasil mengajak dan mengumpulkan banyak perwakilan mahasiswa dari berbagai kampus, kuliah umum
ini dihadiri oleh mahasiswa dari program studi Ilmu Komunikasi dari berbagai kampus di Yogyakarta seperti
Universitas a�?Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Islam Indonesia (UII),
Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Gadjah Mada
(UGM). Selain mahasiswa dari prodi Ilmu Komunikasi, kuliah umum kehumasan juga dihadiri oleh organisasi profesi humas Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) yang dalam hal ini dihadiri oleh Perhumas Muda
Yogyakarta, dan mahasiswa program studi Manajemen dan Administrasi Publik UNISA Yogyakarta.
Kuliah umum kehumasan ini pertama kali diselenggarakan oleh Prodi Ilmu Komunikasi UNISA, hal ini dilakukan untuk mendiskusikan tantangan akademisi bidang Ilmu Komunikasi khususnya calon praktisi humas (Public relations) dalam menghadapi tren budaya dan gaya komunikasi yang berkembang pada generasi millennial atau yang lebih popular disebut generasi jaman now. Generasi jaman now menjalani kehidupan sehari-hari selalu lekat dengan gadget masing yang secara umum digunakan untuk menjalin komunikasi dan membangun jejaring dengan orang lain melalui fasilitas aplikasi digital yang disebut dengan media sosial. Trend penggunaan aplikasi media social mengalami perubahan dari yang awalnya hanya sekedar untuk membangun silaturahmi dengan teman atau relasi di tempat yang jauh, berubah menjadi ruang jualan, ruang berpendapat bebas, ruang bullying, ruang pamer gambar, ruang liputan video, dan lain sebagainya.
Beragam media social jumlahnya hingga ratusan, bahkan mungkin ribuan tetapi yang paling popular digunakan oleh generasi jaman now saat ini ada dua yaitu Instagram dan Facebook. Trend penggunaan Facebook dan Instagram untuk berbagai aktifitas positif dan atau negatif oleh generasi millenials ini juga ditangkap oleh para praktisi komunikasi khususnya praktisi PR. Faktor efisien dan efektif dalam menjangkau khalayak luas menjadi alasan utama generasi millenials dalam menggunakan media social secara aktif dan mendalam di hampir setiap jam dalam kehidupannya sehari-hari. Rizka Septiana menyatakan, a�?saat ini banyak sekali anak-anak jaman now memiliki akun sosmed bisa sampai puluhan dengan jumlah akun follower jutaan yang bahkan sampai ada komunitasnya yang kemudian disebut dengan buzzer. Banyak perusahaan-perusahaan melihat ini sebagai peluang yang bisa mendukung bisnis mereka. Maka kemudian, banyak perusahaan yang memanfaatkan jasa buzzer ini untuk aktifitas promosi/pemasaran dan atau aktifitas pencitraan membangun reputasi positif.a�?
Dalam sambutannya, Dekan FEISHum menyampaikan, a�?aspek penting terkait komunikasi korporat adalah
komunikasi yang efektif, humas bagian dari Prodi Ilmu Komunikasi harus mampu mengelola informasi dengan baik.
Tantangan humas saat ini adalah dihadapkan pada perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat terutama
dunia online, sehingga batas ruang interaksi antar manusia seakan menjadi sedikit sekali. Interaksi antar manusia
dikelola melalui satu tangan yaitu pemanfaatan gadget untuk aplikasi medsos.a�? Generasi jaman now menjalani
kehidupan sehari-hari selalu lekat dengan gadget masing yang secara umum digunakan untuk menjalin komunikasi dan membangun jejaring dengan orang lain melalui fasilitas aplikasi digital yang disebut dengan media sosial.
Trend penggunaan aplikasi media sosial mengalami perubahan dari yang awalnya hanya sekedar untuk
membangun silaturahmi dengan teman atau relasi di tempat yang jauh, berubah menjadi ruang jualan, ruang
berpendapat bebas, ruang bullying, ruang pamer gambar, ruang liputan video, dan lain sebagainya. Beragam
media sosial jumlahnya hingga ratusan, bahkan mungkin ribuan tetapi yang paling popular digunakan oleh generasi
jaman now saat ini ada dua yaitu Instagram dan Facebook. Trend penggunaan Facebook dan Instagram untuk
berbagai aktifitas positif dan atau negatif oleh generasi millenials ini juga ditangkap oleh para praktisi komunikasi
khususnya praktisi PR. Faktor efisien dan efektif dalam menjangkau khalayak luas menjadi alasan utama generasi
millenials dalam menggunakan media social secara aktif dan mendalam di hampir setiap jam dalam kehidupannya
sehari-hari.
Perkembangan budaya penggunaan medsos untuk menjangkau stakeholder perusahaan / institusi
memiliki tantangan tersendiri bagi divisi humas di masing-masing organisasi / institusi. Hal yang cukup dominan
menjadi bagian dari tantangan electronic Public Relations (e-PR) adalah penggunaan tata bahasa yang juga
mengalami pergeseran makna dan tata bahasanya. Generasi jaman now identik dengan proses yang instan, artinya
semua serba cepat, efisien, efektif, berdampak besar.