Program Studi Komunikasi Fakultas Ekonomi Ilmu Sosial dan Humaniora (FEISHUM) Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta kembali menggelar Diskusi Ilmiah Bersama Komunikasi (DIBKOM UNISA). Kegiatan tersebut diadakan di ruang B.209 Gedung B Kampus Terpadu UNISA Yogyakarta. Dr M Nurul Yamin, MSi Ketua Mejelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah hadir sebagai narasumber DIBKOM. Dalam pemaparan materinya, Dr. Nurul Yamin menyampaikan bahwa komunikasi dakwah Muhammadiyah melalui aktifitas pemberdayaan terbagi menjadi empat kata kunci.

“Komunikasi dalam konteks ilmu komunikasi berbeda dengan komunikasi dalam aktivitas sehari-hari. Komunikasi dalam ilmu komunikasi harus menjawab pertanyaan apa efeknya atau dampaknya, banyak aktivis komunikasi kita (da’i/da’iah) tetapi tidak komunikologis. Dalam gerakan dakwah tidak bisa dihilangkan hanya sekedar komunikasi tetapi harus komunikologi. Komunikologi adalah berbijak pada prinsip-prinsip dasar sebuah komunikasi, artinya ada unsur perencanaan, ada unsur pengorganisasian dan ada unsur evaluasi dll,” jelasnya, Kamis (24/10).

Diakhir materinya Dr Nurul Yamin mengatakan bahwa “Saya akan mengubah diri saya sendiri sebelum saya mengubah diri orang lain.”

Sementara itu, dijelaskan oleh Wuri Rahmawati, Kaprodi Komunikasi Unisa, MoA ini merupakan tindak lanjut dari apa yang telah dilakukan MPM PP Muhammadiyah dengan TPST Piyungan kemudian ditindaklanjuti oleh Fakultas Ekonomi Ilmu Sosial dan Humaniora Unisa.
“Dalam MoA ini mencakup lima program studi yaitu Administrasi Publik psikologi manajemen akuntansi dan komunikasi sehingga nantinya progam studi yang ada di fakultas ini bisa melakukan pemberdayaan kepada pemulung yang ada di TPST Piyungan,”jelasnya.
Adapun fokus pemberdayaanya kata Wuri Rahmawati, pada ekonomi, psikologi masyarakat dan pemulung.
“Selain itu, melalui mata kuliah administrasi publik mahasiswa juga akan kita beri progam pemberdayaan pada advokasi kebijakan. Dimana kebijakan dalam komunikasi ada kaitannya dengan pemberitaan. Disitulah nantinya mahasiswa, khususnya Progam Studi Ilmu Komunikasi akan terlibat, entah pembentukan film, penilitan, maupun pengorganisasian,” pungkasnya.